Selasa, 01 Desember 2015

Karya Tulis Ilmiah Nasional Bidik Misi 2014

Lomba Karya Tulis Ilmiah ini diadakan oleh Universitas Jember untuk anak Bidik Misi. Dalam kesempatan kali ini kami mencoba untuk menyalurkan ide. Namun Belum Berhasil masuk 10 finalis terbaik.







 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL MAHASISWA BIDIK MISI 2014


PERAN MAHASISWA KEPULAUAN RIAU SEBAGAI DAERAH LALU LINTAS INTERNASIONAL MENGHADAPI AFTA 2015



Disusun oleh:

Zulaiha (4121301052/Angkatan 2013)
Puji Iswandi (4211301025/Angkatan 2013)
Dessy Dwi Nuriani (4111401042/Angkatan 2014) 




POLITEKNIK NEGERI BATAM
BATAM
2014



DAFTAR KELOMPOK

a)      Ketua Tim
Nama               : Zulaiha
Nim                 : 4121301051
Prodi               : Administrasi Bisnis dan Terapan
Jurusan            : Management Bisnis
Angkatan        : 2013
b)     Anggota 1
Nama               : Puji Iswandi
Nim                 : 4211301025
Prodi               : Mekatronika
Jurusan            : Elektro
Angkatan        : 2013
c)      Anggota 2
Nama               : Dessy Dwi Nuriani
Nim                 : 4111401042
Prodi               : Akuntansi Managerial
Jurusan            : Management Bisnis 
Angkatan        : 2014

 

KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah yang berjudul “Peran Mahasiswa Kepulauan Riau Sebagai Daerah Lalu Lintas Internasional Menghadapi AFTA 2015”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada masyarakat dan rekan mahasiswa dari hasil karya tulis ilmiah ini. Karena itu penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga karya tulis ilmiah yang penulis buat ini dapat membantu kita untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Batam, 27 November 2014

Penulis

   

 DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL.. i
DAFTAR KELOMPOK.. ii
KATA PENGANTAR.. iii
DAFTAR ISI. iv
DAFTAR GAMBAR.. vi
DAFTAR TABEL.. vii
ABSTRAK.. viii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1.1      Latar Belakang Masalah. 1
1.2      Rumusan Masalah. 3
1.3      Tujuan. 4
1.4      Manfaat 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.. 5
BAB III METODE PENELITIAN.. 7
3.1      Kuisioner 7
3.1.1       Teknik Pengumpulan Data. 7
3.1.2       Tahap Pelaksanaan. 8
3.1.3       Tahap Pelaksanaan Kuisioner 8
3.1.4       Mencari Literatur di Internet dan Buku yang Ada di Perpustakaan. 8
BAB IV PEMBAHASAN.. 9
BAB V PENUTUP. 19
5.1      Kesimpulan. 19
5.2      Saran. 20
DAFTAR PUSTAKA.. 21
LAMPIRAN.. 21
Lampiran 1. Biodata Diri 20
Lampiran 2. Contoh Hasil Kuisioner 20



DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Letak geografis provinsi Kepulauan Riau. 9
Gambar 2. Aktivitas Industri  Galangan Batam
Gambar 3. Listrik sering padam di Karimun dan Tanjung Pinang
Gambar 4. Bina desa Monggak Barelang oleh mahasiswa Politeknik Batam  .. 10

DAFTAR TABEL

Table 1. Kuisioner 15

 

 ABSTARK

            Pada tahun 2015 ASEAN akan melaksanakan AFTA 2015 atau Asean Free Trade Area. Dalam sistem ini akan dilaksanakan perdagangan bebas tanpa ada tarif bea cukai dan bolah bekerja dimananya saja di daerah negara yang tergabung. Persaingan antar pekerja akan makin global dan ketat karna setiap individu pasti ingin usahanya sukses. Banyak usaha kecil menengah ataupun industri yang ada di Indonesia terutama di provinsi Kepulauan Riau yang menjadi daerah lalu lintas internasional, sehingga persaingan di AFTA 2015 akan lebih panas di bandingkan FTZ atau Fee Trade Area yang telah berjalan beberapa tahun ini. Pemerintah belum maksimal membangun sumber daya manusia dan usaha masyarakat yang ada di daerah kepualauan ini. Oleh karna itu mahasiswa harus memainkan perannya untuk menghadapi sistem ini. Sebelum kita menjalankan peran, mahasiswa sendiri harus tahu apa itu AFTA 2015. Beberapa peran yang bisa di lakukan mahasiswa yaitu belajar dengan giat, membuat kegiatan yang bisa meningkatkan kreaktivitas masyarakat, melakukan penelitian inovasi baru dan mengembangkankannya sehingga bisa di aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.




BAB I

PENDAHULUAN 

1.1 LATAR BELAKANG BEASISWA

Sekitar satu bulan lagi kita akan menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. AFTA merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas. Tujuan dari kesepakatan ini yaitu meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi pertemuan tingkat kepala negara ASEAN atau SEAN summit ke-4 yang dilakukan pada tahun 1992. Dengan adanya kebijakan perdagangan bebas AFTA, diharapkan tidak akan ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) ataupun hambatan non tarif untuk negara-negara anggota ASEAN. Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA yaitu adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.[1]
Kesepakatan AFTA 2015 merupakan tantangan dan peluang bagi Indonesia khususnya provinsi Kepulauan Riau. Provinsi ini berhadapan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Singapura. Letak geografis yang strategis menjadikan daerah ini sangat rawan terhadap monopoli peluang kerja yang dilakukan warga negara asing yang tergabung dalam angggota ASEAN untuk mencari pekerjaan. Sebelum AFTA 2015 ditetapkan, pekerja kita sudah kalah saing dengan warga negara asing. Banyak pabrik yang dibangun di Kepulauan Riau dan hampir semua pimpinan industri dipegang oleh pihak asing, sedangkan orang Indonesia hanya menjadi operator yang bekerja berdasarkan sistem kontrak.
Provinsi Kepulauan Riau memiliki tingkat pertumbuhan industri yang sangat pesat seperti industri manufaktur, galangan kapal dan pertambangan yang tersebar di Batam, Karimun, Bintan, Tanjung Pinang dan lain-lain. Berdasarkan data Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) bahwa pada akhir tahun 2013, Batam telah terakumulasi total sekitar US $ 16.47 miliar dalam investasi yang terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Pemerintah berinvestasi dalam hal pembangunan infrastruktur. Investasi swasta terdiri dari investasi domestik dan investasi asing. Lebih dari 1000 perusahaan asing yang beroperasi di Batam, sementara jumlah perusahaan lokal kurang lebih 10.000 perusahaan.[2]
Kondisi ini menjadi tugas rumah tangga bagi pemerintah Kepulauan Riau untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pemerintah telah melakukan beberapa  pelatihan untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang bekerja. Namun usaha tersebut belum bisa terealisasikan secara maksimal. Peningkatan kesejahteraan masyarakat jarang melibatkan mahasiswa yang ada di Indonesia khususnya Kepulauan Riau. Peran mahasiswa sangat diperlukan sebagai pemain dalam menghadapi persaingan global yang akan dilaksanakan tahun 2015. Kebanyakan mahasiswa hanya sekedar belajar di kampus dan tidak tahu perkembangan terkini di Indonesia. Mahasiswa hanya sibuk memikirkan bagaimana mendapatkan ipk yang tinggi dan mencari pekerjaan yang memiliki penghasilan besar. Semangat muda yang ada tidak disalurkan pada kegiatan positif yang bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mungkin semangat itu baru terealisasikan pada kegiatan demo semata.
Dukungan para mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015 merupakan salah satu sumber kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan perdagangan bebas. Untuk itu, peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk membuat program pelatihan kewirausahaan agar mahasiswa mampu bersaing dan menguasai perdagangan bebas serta bisa mengayomi masyarakat menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian masalah diatas, penulis akan membahas“ Peran Mahasiswa Kepulauan Riau Sebagai Daerah Lalu Lintas Internasional Menghadapi AFTA 2015 ”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis menentukan rumusan masalah yang akan  dibahas yaitu
1.      Apa itu pengertian AFTA 2015 ?
2.      Apa peran mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015 ?
3.      Persiapan apa saja yang dilakukan mahasiswa  untuk menghadapi AFTA     2015 ?
4.      Hambatan yang dialami mahasiswa dalam mengadapi AFTA 2015 ?
5.      Siapkah kita sebagai mahasiswa menghadapi  AFTA 2015 ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan karya tulis ini yaitu :
1.      Mengetahui pengertian AFTA 2015.
2.      Mengetahui peran mahasiswa menghadapi AFTA 2015.
3.      Mengetahui persiapan yang dilakukan mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015.
4.      Mengetahui hambatan yang dialami mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015.
5.      Mengetahui persiapan mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015.

1.4 MANFAAT

Manfaat yang dapat  diambil dari karya tulis ini yaitu :
1.      Sebagai tolak ukur kesiapan mahasiswa dalam menghadapi persaingan global AFTA 2015.
2.      Meningkatkan kualitas mahasiswa sebelum menghadapi AFTA 2015.
3.      Membiasakan mahasiswa untuk berwirausaha dan tidak hanya tergantung kepada pihak asing.
4.      Membekali ilmu pengetahuan dan pelatihan kepada mahasiswa.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA


Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya menunjukkan berbagai pandangan tentang prediksi AFTA 2015 yang akan terjadi di Indonesia. Pandangan terhadap AFTA 2015 dilihat dari sudut pandang konsumen Indonesia dan Liberalisasi jasa. Pada karya tulis ilmiah ini akan dibahas bagaimana persiapan kita selaku mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015 yang akan datang.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Arif Wibowo (2013) berpendapat bahwa perlunya edukasi pada masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya kecerdasan berkonsumsi, konsumsi seharusnya ditujukan tidak semata untuk memenuhi kebutuhan individual, tetapi lebih penting lagi adalah kebutuhan sosial yaitu terciptanya kemaslahatan bersama dari kegiatan konsumsi yang dilakukan, dan konsumsi untuk barang-barang produksi luar negeri seharusnya diarahkan untuk barang-barang modal dan barang produksi. Sedangkan pemenuhan barang konsumtif dilakukan dengan barang-barang produksi dalam negeri.
Menurut laporan penelitian ASEAN Study Center UI bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (2013) menyatakan bahwa permasalahan di satu sektor berkaitan erat dengan berbagai faktor lain yang terkait. Sebagai contoh, lambatnya pertumbuhan insinyur di Indonesia berkaitan dengan strategi pembangunan nasional yang tidak mendorong profesi insinyur Indonesia untuk berkembang. Pemerintah harus bertindak pro-aktif dengan mendorong berbagai inisiatif untuk menjangkau para pelaku di sektor jasa tersebut di Indonesia dan membangun kesiapan mereka. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pembuatan mekanisme yang dapat memberikan insentif yang lebih nyata jika seorang insinyur, arsitek, akuntan atau yang lain memiliki sertifikasi ASEAN.
Jika pada penelitian sebelumnya menyajikan masalah kecerdasan berkonsumsi dalam masyarakat dan lambatnya pertumbuhan pada sektor jasa di Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap kesiapan masyarakat untuk menghadapi AFTA 2015. Maka dalam penilitian ini penulis akan membahas solusi menghadapi 2015. Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, namun keinginan tersebut sangat sulit dicapai jika hanya melibatkan pemerintah dan masyarakat karna jumlah personil yang mengayomi tidak sebanding dengan jumlah masyarakat Indonesia khusunya provinsi Kepulauan Riau.
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis membuat kuisioner untuk mengetahui seberapa tahu mahasiswa mengetahui tentang AFTA 2015 dan bagaimana cara mereka untuk menghadapi persaingan global tersebut.


BAB III

METODE PENILITIAN

3.1        KUISIONER

Tempat Penelitian                   : Universitas yang ada di Batam
Responden                              : Mahasiswa/i
Tujuan Penelitian                    :
            Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui siap atau tidaknya mahasiswa/i menghadapi AFTA 2015 yang akan datang. Dengan adanya penelitian tersebut, penulis dapat mengetahui kesiapan mahasiswa/i dalam menghadapi AFTA 2015 tersebut.

3.1.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

            Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik kuisioner. Dimana pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut juga dengan kuisioner yang berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau merespon sesuai dengan persepsinya.

3.1.2 TAHAP PELAKSANAAN

            Penyerahan kuisioner dilakukan selama seminggu yang dimulai dari tanggal 21 November 2014 sampai 27 November 2014. Penyebaran kuisioner untuk responden dilakukan oleh peneliti pada saat mahasiswa mempunyai waktu luang.

3.1.3        TAHAP PELAKSANAAN KUISIONER

1.      Pembuatan kisi-kisi penyusunan kuisioner
Dimana peneliti membuat langkah - langkah perumusan masalah yang akan diukur.
2.      Penyusunan daftar pertanyaan
Daftar pertanyaan disusun peneliti sedemikian rupa agar dapat dimengerti dan dipahami oleh responden, sehingga data-data yang diperoleh benar - benar autentik. Sehingga data sesuai dengan apa yang di harapkan.
3.      Pembuatan alternatif jawaban.
Peneliti membuat alternatif jawaban agar responden dapat mengisi dengan mudah yaitu dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan dan dianggap sesuai dengan apa yang di inginkan, dalam hal ini menurut pendapat responden.

3.1.4        MENCARI LITERATUR DI INTERNET DAN BUKU YANG ADA DI PERPUSATAKAAN

Dalam membuat karya tulis ini, Penulis mencari karya tulis ilmiah atau laporan akhir peneliti yang terkait di internet serta membaca buku yang ada di perpustakaan Politeknik negeri Batam sebagai refrensi.

BAB IV

PEMBAHASAN 

Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi yang berada di jalur lalu lintas perairan internasional yang berseberangan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapore, Vietnam dan Kamboja. Provinsi ini resmi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 dan pemerintahannya baru efektif berjalan sejak 1 Juli 2004. Seiring dengan berjalannya waktu, provinsi ini melakukan pembenahan diri dan memperbaiki infrastruktur daerah untuk menjadikan daerah ini sebagai tempat investor menanam modal dan membangun usaha. Kepualuan Riau memiliki wilayah perairan sampai 96% dari total seluruh wilayahnya, hal ini sangat menguntungkan daerah jika berada di lalu lintas internasional karena banyak kapal – kapal dagang yang berlabuh. Setiap kapal negara asing yang berlabuh akan memberikan devisa kedalam kas negara.
Gambar 1. Letak geografis provinsi Kepulauan Riau

Selain itu, letak geografis Kepulauan Riau sangat mendukung untuk pengembangan usaha budidaya perikanan dan pariwisata. Dengan potensi wilayah Kepri yang besar, pemerintah menciptakan kawasan ekonomi khusus atau disebut juga FTZ (Free Trade Zone).  FTZ adalah wilayah dimana ada beberapa hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota dihapuskan dan mempermudah urusan birokrasi dengan harapan menarik bisnis baru dan investasi asing. Pelaksanaan FTZ di wilayah Batam, Bintan dan Karimun adalah amanat yang terkandung dalam UU No. 44 tahun 2007 serta peraturan pelaksanaan yang berada dibawahnya. Sebagai amanat Undang-Undang, maka menjadi kewajiban bagi setiap instansi terkait untuk melaksanakannya secara konsekuen dan konsisten.
Gambar 2. Aktivitas Industri  Galangan Batam

Setelah berjalan beberapa tahun, belum terlihat secara nyata peran mahasiswa memainkan sistem FTZ. Mahasiswa Kepulauan Riau masih vakum dan menutup diri terhadap gejala–gejala yang terjadi saat ini. Kebanyakan mahasiswa hanya memikirkan masa depannya sendiri dan sangat jarang memikirkan hal–hal yang ada di masyarakat. Kita selaku mahasiswa seolah-olah lupa menjalankan fungsi tridarma perguruan tinggi yang dulu kita lontarkan dengan semangat ketika pelaksanaan Masa Orientasi Mahasiwa. Didalam tridarma dinyatakan bahwa mahasiswa memiliki 3 tujuan penting yaitu :
1.   Pendidikan dan pengajaran
2.   Penilitian dan pengembangan
3.   Pengabdian kepada masyarakat
Meskipun banyak mahasiwa yang mengetahui tridarma perguruan tinggi itu, kebanyakan dari mereka menganggap tridarma itu tidak penting. Padahal kita sebagai mahasiswa seharusnya menjadi generasi penerus bangsa yang bisa menjadi raja di kampung sendiri. Untuk daerah Kepulauan Riau mahasiswa belum bisa dikatakan memberikan perubahan yang optimal dalam merealisasikan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan sistem yang ada di FTZ hanya dimanfaatkan secara maksimal oleh pihak pemerintah selaku penyelenggara kawasan perdagangan bebas dan pihak investor. Tingkat kesejahteraan masyarakat Kepri belum mengalami perubahan yang signifikan. Pemerintah sudah berhasil mendatangkan beberapa investor asing untuk membuka lapangan pekerjaan dan menyerap banyak tenaga kerja Indonesia, namun kondisi ekonomi masyarakat setempat yang sudah lama menetap di wilayah tersebut makin terperuk. Hal ini dikarenakan masyarakat setempat kalah saing dengan warga negara asing dan pencari pekerjaan yang berada di luar wilayah Kepri. Kalah saing masyarakat setempat rata–rata dikarenakan jenjang pendidikan dan keterampilan. Memang jumlah melek huruf yang ada di kepri mencapai 80%, namun hal itu tidak cukup dalam bekerja. Jumlah tenaga kerja asing yang ada di Kepulauan Riau masih dibatasi oleh pemerintah. Jumlah tenaga kerja asing tidak banyak di tiap perusahaan, namun mereka menduduki jabatan–jabatan yang penting sedangkan masyarakat hanya menjadi operator yang dibatasi dengan sistem kontrak.
Banyak usaha kecil dan menengah yang telah dibuka masyarakat setempat, namun kebanyakan pemilik usaha tidak memiliki relasi yang banyak ketika menjalankan usahanya. Relasi yang banyak sangat dibutuhkan untuk memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan. Dengan terjualnya produk atau jasa, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan usaha menjadi lebih maju. Fenomena yang ada, tidak semua masyarakat bisa membaca peluang dalam memasarkan produk, kebanyakan hanya pasrah dengan keadaan yang ada dan berharap bisa memenuhi kebutuhan hidup untuk hari ini. Jika pola pikir hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga hari ini saja, usaha itu tidak akan maju karna tidak memiliki visi dan misi yang jelas. Usaha yang telah di buat akan cepat bangkrut karna kalah saing dengan usaha orang lain yang selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan produk.
Untuk saat ini, pemerintah belum mampu menggerakkan usaha masyarakat setempat dengan maksimal yang dikarenakan berbagai faktor penghambat. Beberapa faktor yang menghambat yaitu jumlah orang yang bekerja di pemerintahan tidak sebanding dengan usaha yang ada, infrastruktur yang kurang memadai, teknologi yang kurang canggih dan dana yang minimal.
Gambar 3. Listrik sering padam di Karimun dan Tanjung Pinang

Dukungan dari generasi muda untuk menghadapi AFTA merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas. Generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha sendiri selagi menjadi mahasiswa, mensosialisasikan AFTA dan mengajak para pemuda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan bermunculan dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan negara.
Namun kondisi mahasiswa Kepulauan Riau saat ini sangat menyedihkan. Misalnya perilaku mahasiswa yang ada di kota Batam. Pengamatan yang telah dilakukan di kota ini, sebagian besar mahasiswa masih hobi main game untuk menghibur diri dan hanya sebagian kecil yang rajin belajar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kegiatan mahasiswa seperti pembangunan desa dan membuka lapangan pekerjaan sangat minim. Hal ini berbeda dengan mahasiswa yang ada di daerah pulau Jawa. Jika kebiasaan mahasiwa ini tidak dirubah, maka generasi kita akan di jajah lebih parah lagi secara tidak langsung.
Untuk penguasaan teknologi, kita sudah bisa menjalankannya dengan baik, namun untuk memproduksi teknologi yang baru dan bermanfaat di masyarakat, kita belum melakukan secara maksimal. Kita hanya tergantung dengan mesin-mesin canggih negara lain, seolah-oleh terlena dengan barang impor yang ada. Mahasiswa dan pemerintah harus memanfaat sumber daya alam sebaik mungkin tanpa campur tangan pihak asing.
Ini adalah data survey yang telah dilakukan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa mengenai AFTA 2015 dan pendapat mereka mengenai sistem perdagangan bebas di Indonesia.

Table 1 Kuisioner
No
Deskripsi
Tahu
Tidak
Alasan
1
Apakah anda mengetahui tentang AFTA



2
Apakah anda mengetahui peran mahasiswa untuk menghadapi AFTA 2015



3
Apakah anda mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan mahasiswa  untuk menghadapi AFTA 2015



4
Apakah anda mengetahui hambatan-hambatan yang akan dialami mahasiswa dalam mengadapi AFTA 2015



5
Apakah anda siap menghadapi  AFTA 2015



Berdasarkan data survey 31 mahasiswa yang terdiri atas Politeknik Negeri Batam, Universitas Putra Batam dan STIKES Awal  Bros Batam menunjukkan bahwa mahasiswa yang ada di Kepualauan Riau tidak semuanya mengetahui tentang Asean Free Trade Area (AFTA) 2015. Banyak mahasiswa yang hanya mendengar sekilas mengenai AFTA melalui teman, dosen atau dari media massa. Namun mereka tidak mengetahui sepenuhnya bagaimana sistem dan langkah awal untuk menghadapi persaingan internasional tersebut. Fenomena yang sangat menarik yaitu 100% koresponden kuisioner mengatakan siap untuk menghadapi sistem perdagangan bebas ini. Namun bagaimana bisa kita bersaing sedangkan kita selaku mahasiswa tidak mengetahui persiapan awal untuk sukses hidup ditengah masyarakat ASEAN yang memiliki tingkat produktif dan daya saing yang lebih baik.
Dari kuisioner ini didapat hasil bahwa hanya sekitar 28.8 % mahasiswa yang mengetahui persiapan diri untuk mengantisipasi sistem tersebut. Kebanyakan koresponden yang mengetahui sistem ini akan memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu dalam hal belajar serius dan meningkatkan bahasa asing seperti bahasa Mandarin atau bahasa Inggris agar mudah melakukan komunikasi antar negara. Selain kedua bahasa tersebut, ada satu bahasa lagi yang juga popular di kota Batam yaitu bahasa Jepang karna banyak warga negara sakura tersebut menanam saham. Sebagian besar mereka membutuhkan orang yang bisa berbahasa Jepang agar instruksi yang diberikan dapat diterjemahkan tanpa harus meminta bantuan dari pihak lain. Sehingga perusahaan bisa melakukan penghematan pengeluaran.
Beberapa peran mahasiswa Kepulauan Riau untuk menghadapi AFTA 2015 yaitu mahasiswa harus memperkenalkan apa itu AFTA kepada masyarakat. Karna sebagian besar masyarakat tidak mengetahui sistem perdagangan bebas ini. Kepulauan Riau berhadapan langsung dengan negara tetangga ditamabah lagi provinsi ini memiliki potensi laut dan industri yang sangat banyak. Dengan adanya pemberitahuan sistem ini, diharapkan masyarakat memikirkan strategi untuk bisa bertahan hidup menghadapi persaingan yang mendunia ini.
Yang kedua, mahasiswa harus rajin melakukan sosialisasi untuk menanamkan konsep cinta produk dalam negeri pada masyarakat umum. Meskipun provinsi bertetangga dengan Singapore, seharusnya kita sadar kalau kita membeli produk orang lain sama aja kita memperkaya negara lain dan meremehkan produk dalam negeri.
Selain melakukan sosialisasi, mahasiswa juga harus membantu memperkenalkan produk-produk daerah melalui media massa atau media elektronik. Mempromosikan produk bisa saja dilakukan di media sosial seperti facebook atau twitter. Karena media ini merupakan langganan kunjungan terbanyak masyarakat Indonesia di dunia maya. Sehingga ada peluang penyebaran informasi produk dalam negeri dengan cepat dan masyarakat umum bisa tahu.
Ketiga, sebagai mahasiswa kita harus mempunyai PFM (Peran Fungsi Mahasiswa) yang bisa diaplikasikan dengan membuat program pelatihan kewirausahaan dan pelatihan pengolahan SDA yang effisien ke berbagai daerah Indonesia dan tempat pendidikan SD, SMP dan SMA.
Keempat, sebagai mahasiswa harusnya mampu menciptakan inovasi baru di bidangnya sehingga inovasi tersebut dapat diterapkan di masyarakat. Banyak inovasi baru yang telah ditemukan mahasiswa Indonesia, namun inovasi itu hanya heboh di masyarakat saat ditemukan dan tidak di lakukan penyempurnaan fungsi. Harusnya kita sebagai mahasiswa berpikir maju, inovasi yang kita temukan ketika kuliah harus ditingkatkan kualitasnya agar bisa dijadikan sebuah usaha yang bisa menyerap banyak tenaga kerja Indonesia. Selain bisa dijadikan usaha, inovasi yang telah ditemukan bisa dipatenkan dan resmi jadi milik bangsa Indonesia. Kita tidak boleh kalah dengan negara berkembang lainnya seperi India, mahasiswa disana berlomba-lomba membuat alat untuk mendapatkan hak paten. Kegiatan ini juga bisa menjadi peran penting mahasiswa untuk menghadapi fenomena AFTA 2015 besok.
Gambar 4. Bina desa Monggak Barelang oleh mahasiswa Politeknik Batam

Langkah yang perlu dilakukan adalah upaya meningkatkan kualitas SDM untuk memanfaatkan peluang, dan sekaligus tantangan menghadapi AFTA 2015. Saat ini peringkat Indonesia di dalam Indeks Daya Saing Global meningkat dari peringkat 50 pada tahun 2012 menjadi peringkat 38 pada tahun 2013. Walaupun Indonesia masih berada di bawah Singapur, Malaysia, Brunei dan Thailand, namun peningkatan peringkat Indonesia cukup signifikan. Sehingga tidak tertutup kemungkinan tantangan bisa diubah menjadi peluang manakala kualitas SDM kita telah kuat.

BAB V

PENUTUP


5.1       KESIMPULAN

Proses globalisasi dari sisi ekonomi merupakan sebuah perubahan perekonomian dunia yang sifatnya itu mendasar dan akan terjadi terus dalam laju yang semakin pesat mengikuti kemajuan teknologi yang juga semakin pesat perkembangannya. Perkembangannya tersebut sudah meningkatkan hubungan saling ketergantungan dan juga semakin mempertajam persaingan antar negara. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin meninpisnya batas-batas kegiatan ekonomi secara nasional, tetapi semakin mengglobal menjadi satu proses yang melibatkan banyak negara dan AFTA merupakan salah satunya.
Menghadapi AFTA 2015 ibarat pertarungan tinju yang beda kelas. Akan tetapi, masyarakat atau mahasiswa Kepualauan Riau belum sepenuhnya memahami dampak yang luar biasa dari AFTA 2015. Penyebab yang paling mendasar adalah sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum terasa di masyarakat atau mahasiswa. Apalagi di tingkat masyarakat kelas bawah, kalangan menengah ke atas pun belum memahami sepenuhnya dampak yang luar biasa dari AFTA 2015. Padahal pemahaman tentang berlakunya AFTA 2015 menjadikan landasan masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan sejak dini agar menjadi pelaku yang mampu berdaya saing dalam bidang ekonomi. Siap atau tidak siap, masyarakat harus siap dan menerima kenyataan bahwa persaingan yang sesungguhnya akan di mulai di tahun 2015.
Ditingkat makro, dalam menghadapi tantangan globalisasi perusahaan atau pelaku bisinis, pemerintah dan akademisi perlu mengembangkan tenaga kerja nasional melalui program-program terpadu dan nyata seperti misalnya penyusunan kurikulum pendidikan yang mengacu pada dunia usaha kepada siswa atau mahasiswa, pemberian pelatihan-pelatihan praktis dan menggandeng mahasiswa untuk memajukan Indonesia. Kalau bisa pemerintah membuat program untuk mahasiswa lebih banyak lagi agar bisa meningkatkan mutu masyarakat Indonesia. Kita harus optimis dan segera menentukan dan menjalankan strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu SDM atau tenaga kerja ditingkat nasional kita agar kita tidak tertinggal jauh dalam percaturan bisnis dunia.

5.2       SARAN

Jika Indonesia ingin sukses dalam AFTA 2015, orang Indonesia harus meningkatkan kepercayaan terhadap produk nasional, mereka harus mencintai produk nasional dari negaranya dahulu. Indonesia harus memperbaiki kualitas dari barang yang akan diperjual belikan di perdagangan bebas. Pemerintah, mahasiswa, pengusaha dan masyarakat harus bersatu untuk meningkatkan kualitas diri dan saling membantu sesama agar terwujudnya kesejahteraan yang nasional.


DAFTAR PUSTAKA

[1] http://www.tarif.depkeu.go.id/Others/?hi=AFTA
[2] http://www.bpbatam.go.id/ini/Industry_economy/invest_guide.jsp
[3] Salim, Ubud. 2012. Mengkreasikan Revolusi Kewirausahaan Menerobos AFTA/ACFTA. Malang
[4] Rifenbary, Jay. 2004. Tidak Ada Alasan. Batam : Karisma Publishing group
[5] Masykur Afandi, Moch. 2011. Peran Dan Tantangan Asean Economic Community (AEC) Dalam Mewujudkan Integrasi Ekonomi Kawasan Di Asia Tenggara. Vol 8 No 1
[5] Arief. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah. ISSN : 1907-5022. Bandung
[6] Aspan, Henry. 2011. Kebijakan Perdagangan Luar-Negeri Indonesia Dalam Menghadapi Pemberlakuan Kesepakatan ASEAN Free Trade (AFTA). Vol 4 No.2. ISSN : 1979-5408. Medan
[7] Anabarja, Sarah. Kendala Dan Tantangan Indonesia dalam Mengimplementasikan ASEAN Free Trade Menuju Terbentuknya ASEAN Economic Community. Jawa Timur
[8] Wibowo, Arif. 2013. Kesiapan Konsumen Indonesia Dalam Menghadapi AFTA 2015
Lampiran 1. Biodata Diri
a)      Ketua Tim
            Nama                                     : Zulaiha
            Tempat dan Tanggal Lahir       :
            Nomor Telephone                   :
            Hasil Karya Ilmiah                  : Alat Penghenti Air (2011)
b)     Anggota 1
Nama                                     : Puji Iswandi
Tempat dan Tanggal Lahir       :
Nomor Telephone                   :
Hasil Karya Ilmiah                  : Narkoba Untuk Bangsa  (2010), Penguras Pompong Otomatis (2013), Pembakar Sate Modern Tiga Dimensi (2014)
c)      Anggota 2
Nama                                       : Dessy Dwi Nuriani
Tempat dan Tanggal Lahir      :
Nomor Telephone                   :
Hasil Karya Ilmiah                  : -
Lampiran 2. Contoh Hasil Kuisioner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar